PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TENDINITIS BICIPITALIS DEXTRA DENGAN MODALITAS INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN

PUTRI, ATIATUL MAULANA AZMI (2021) PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TENDINITIS BICIPITALIS DEXTRA DENGAN MODALITAS INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN. LTA thesis, Universitas Muhammadiyah Lamongan.

[img] Text
ATIATUL MAULANA AZMI PUTRI.pdf

Download (2MB)

Abstraksi

ABSTRAK PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TENDINITIS BICIPITALIS DEXTRA DENGAN MODALITAS INFRA RED DAN TERAPI LATIHAN Latar Belakang:Tendonitis atau tendinitis adalah peradangan atau iritasi tendon dan termasuk salah satu kasus dari fisioterapi musculoskeletal ataupun fisioterapi olahraga. Regangan terus-menerus, penggunaan berlebihan atau penyalahgunaan tendon yang menyebabkan cedera stres berulang, atau cedera akut yang serius dapat menyebabkan tendonitis. Prevalensi cedera di Indonesia sebesar 9,2% dengan proposi bagian tubuh yang terkena yaitu untuk anggota gerak bawah sebesar 67,9%, anggota gerak atas 32,7%, kepala 11,9% , punggung 6,5%, dada 2,6% dan pada bagian perut sebesar 2,2%. Maka dari itu disini akan dibahas lebih dalam lagi kasus Tendinitis Bicipitalis. Tujuan:Pada pembahasan tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penatalaksanaan fisioterapi pada Kasus Tendinitis Bicipitalis Dextra dengan modalitas infra red dan Terapi Latihan Metode:Dalam kasus Tendinitis Bicipitalis Dextra ini menggunakan modalitas Infra Red dan Terapi Latihan Hold Relax Exercise dan Strengthening Exercise Hasil:Setelah dilakukan terapi selama 5 kali didapat pengurangan nyeri dengan menggunakan Visual Analogue Scale (VAS) untuk nyeri diam dari T0: 3 menjadi T5:1, nyeri gerak dari T0:5 menjadi T5: 3, nyeri tekan dari T0:5 menjadi T5: 3. Peningkatan lingkup gerak sendi (LGS) dengan goniometer fleksi shoulder dari T0:140o menjadi T5:170o, abduksi dari T0:170o menjadi T5:175o, serta endorotasi T0:70o menjadi T5:75o. Penilaian kekuatan otot deltoid anterior, supraspinatus, dan teres mayor dari T0: 4 terjadi peningkatan pada T5: 5. Penilaian kemampuan fungsional menggunakan Shoulder Pain And Disability Indeks (SPADI) didapat penurunan skor nyeri dari T0= 40% menjadi T5= 20%, penurunan skor disabilitas dari T0= 13% menjadi T5= 5%, sehingga jumlah skor SPADI menurun dari T0= 23% menjadi T5= 10% Kesimpulan:Pemberian Infra red dapat mengurangi nyeri dan spasme otot, Terapi Latihan Hold Relax Exercise dapat menambah lingkup gerak sendi dan Terapi Latihan Strengthening Exercise dapat meningkatkan kekuatan otot pada kasus Tendinitis Bicipitalis Dextra Kata Kunci:Tendinitis Bicipitalis, Infra Red, Terapi Latihan

Item Type: Thesis (LTA )
Uncontrolled Keywords: Fisioterapi
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: Fakultas Ilmu Kesehatan
Depositing User: Irwan Sulistyawan
Date Deposited: 23 Sep 2021 02:29
Last Modified: 23 Sep 2021 02:29
URI: http://repository.umla.ac.id/id/eprint/1512

Actions (login required)

View Item View Item