PENGARUH BERMAIN ORIGAMI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) DI TK WIJAYA KUSUMA DESA GERMAN KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN

DWI, UVI NURFADLILAH (2020) PENGARUH BERMAIN ORIGAMI TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) DI TK WIJAYA KUSUMA DESA GERMAN KECAMATAN SUGIO KABUPATEN LAMONGAN. skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Lamongan.

[img] Text
BAGIAN AWAL dwiuvi.pdf

Download (840kB)

Abstraksi

ABSTRAK Nurfadlilah, D. Uvi. 2018. Pengaruh Bermain Origami Terhadap Perkembangan Motorik Halus pada Anak Prasekolah (3-6 tahun) di TK Wijaya Kusuma Desa German Kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan. Tugas Akhir, S1 Keperawatan, STIKES Muhammadiyah Lamongan. Pembimbing: (1) Lilis Maghfuroh, S.Kep., Ns., M.Kes. (2) Sulistiyowati, S.ST, M.Kes. Masa prasekolah adalah masa untuk bermain dan mulai memasuki taman kanak-kanak, pada masa ini anak mengalami peningkatan perkembangan motorik halus. Motorik halus adalah gerakan yang dilakukan sekelompok otot-otot kecil seperti jari jemari.Berdasarkan survey awal di TK Wijaya Kusuma didapatkan lebih dari sebagian (60%) mengalami perkembangan motorik halus suspect. Factor yang mempengaruhi motorik halus salah satunya adalah bermain origami.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh bermainorigami terhadap perkembangan motorik halus pada anak prasekolah (3-6 tahun) di TK Wijaya Kusuma Desa German Kecamatan Sugio Lamongan. Desain penelitian ini menggunakan metode pre-eksperiment design dengan pendekatan one group pre post test design. Populasi sebanyak 47 anak dan besar sampel sebanyak 42 anak dengan teknik Simple Random Sampling.Data penelitian diambil melalui observasi Tes Denver II. Setelah data terkumpul dilakukan editing, coding, scoring, tabulating kemudian dianalisis menggunakan Uji Wilcoxon Sign Rank Testdengan tingkat kemaknaan p<0,05 menggunakan program SPSS versi 16,0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan permainan origami lebih dari sebagian (59,5%) anak memiliki perkembangan motorik halus suspect dan sesudah diberikan permainan origami lebih dari sebagian (71,4%) anak memiliki perkembangan motorik halus normal, dengan nilai Z=-3.606 dan p=0.000 dimana p<0.05 maka H1 diterima artinya terdapat pengaruh bermain origami terhadap perkembangan motorik haluspada anak usia prasekolah (3-6 tahun). Perawat diharapkan mampu memberikan penyuluhan kepada pada orang tua bahwa Bermain Origami dapat meningkatkan perkembangan motorik halus anak prasekolah. Kata Kunci : Bermain Origami, Perkembangan Motorik Halus, Anak Prasekolah

Item Type: Thesis (skripsi)
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: ?? sch_med ??
Depositing User: Irwan Sulistyawan
Date Deposited: 04 May 2020 07:26
Last Modified: 04 May 2020 07:26
URI: http://repository.umla.ac.id/id/eprint/657

Actions (login required)

View Item View Item